Thursday, June 12, 2008

Toto-chan


Saya tertarik membaca buku 'Toto-chan: gadis cilik di jendela' gara-gara keponakan saya membacanya sampai berkali-kali. Ketika saya tanya..komentarnya singkat saja.."Bagus! Bu Adek harus baca". Akhirnya sayapun membeli buku itu. Dan betul!! Buku ini bukan hanya bagus untuk anak-anak (anak-anak mungkin menganggapnya sebagai buku cerita biasa), tapi buku ini sangat bagus untuk para orang tua yang memiliki anak yang baru memasuki sekolah dasar dan juga untuk para guru.Toto-chan merupakan cerita Tetsuko Kuroyanagi yang ketika kecil dikeluarkan dari sekolah karena dianggap mengganggu. Padahal dia hanya memiliki sifat ingin tau sehingga sering melihat ke jendela. Akhirnya dia pindah dan bersekolah di sekolah Tomoe, sekolah yang dipimpin oleh Sosaku Kobayashi (untuk beliaulah buku ini didedikasikan oleh pengarangnya).
Di sekolah ini sistem pendidikan sangat berbeda. Tidak ada aturan duduk yang tetap. Ada pelajaran 'jalan-jalan' yang ternyata justru sangat benyak memberikan pengetahuan, karena anak-anak belajar tentang bunga, putik, benang sari, kupu-kupu, penyerbukan sambil mereka melihat langsung. Sosaku Kobayashi adalah guru yang sangat bijaksana, dia mendidik anak-anak untuk selalu percaya diri dengan mengatakan 'kamu pasti bisa' kepada Takahashi yang cacat tidak bisa tumbuh tinggi tapi memenangkan hadiah di Hari Olah Raga. Walaupun Toto-chan sering melakukan hal yang aneh-aneh untuk memuaskan rasa ingin taunya, tapi kepala sekolah selalu berkata kepada Toto-chan, 'kau benar-benar anak baik'. Kata-kata ini telah menentukan arah hidup Toto-chan kemudian.
Yang menarik, pelajaran tentang gender juga ada di buku ini yang disampaikan dengan sangat manis di halaman 159. Ketika Oe menarik rambut Toto-chan, kepala Sekolah memarahinya. Oe meminta maaf dan berkata kepada Toto-chan "Aku dimarahi Kepala Sekolah. Katanya aku harus bersikap manis pada anak-anak perempuan. Katanya anak laki-laki harus bersikap sopan kepada anak-anak perempuan dan menjaganya".
Di paragraf berikutnya dituliskan keheranan Toto-chan bahwa anak laki-laki harus menghargai anak perempuan. Yang ia tau, anak laki-laki adalah terpenting dalam keluarga. Jika ada anak perempuan yang protes, para ibu akan berkata "Anak perempuan hanya untuk dipandang, bukan didengar". Bagi Toto-chan dan Oe kata-kata Kepala Sekolah adalah nasehat yang mengejutkan.
Demikianlah, buku ini juga menulis tentang kematian sahabat, bagaimana menghadapinya dan mengenang sahabat. Dan banyak hal sehari-hari yang dialami anak kecil yang sangat manusiawi, lucu dan juga menyentuh.
Ada versi Inggrisnya 'Toto-chan: The Little Girl at The Window', saya cari-cari keliling Denpasar, tapi tidak saya temukan. Berharap ada yang memberi hadiah pada saya buku Toto-chan versi Inggris ini. Semoga saja......

No comments: