Sunday, April 27, 2008

Bruce Almighty


Apa jadinya jika manusia memiliki kekuasaan Tuhan? '...I got the power....' Bruce adalah seorang lelaki kocak yang bekerja sebagai reporter Eyewitness News (berita ringan tentang human interest) yang membuat semua orang gembira . Tetapi dia bosan dengan hidupnya dan ingin menjadi anchorman (pembawa berita news, sport, etc). Tetapi rekan kerjanya yang mencuri kata-kata kreatif miliknya justru mendapat posisi yang diidamkannya. Maka berteriaklah Bruce..."God! Where are You?". Bruce merasa Tuhan memperlakukannya dengan tidak fair dan menganggap Tuhan gagal melakukan tugasNya sebagai Yang Maha Kuasa.
Tuhanpun memberikan kekuatanNya pada Bruce. Dan Bruce menggunakan kekuatan itu untuk kepentingan pribadi. Bencana alam terjadi hanya karena Bruce ingin memiliki kencan romantis dengan pacarnya sehingga ia menarik bulan terlalu dekat dengan bumi. Sebuah meteor besar jatuh gara-gara Bruce ingin mendapat berita sensasional. Kacau! Itulah ekspresi tepat yang terjadi ketika Bruce menjadi Tuhan. Saat telinganya sakit mendengar doa dari ratusan juta orang, Brucepun menjawab 'yes' pada setiap doa yang justru membuat semuanya semakin kacau.
Bruce menyadari betapa susahnya kerja Tuhan agar segala sesuatu tetap pada jalurnya. Dalam salah satu percakapan Bruce dengan Tuhan, Tuhan berkata : "People want me to do everything for them, and what they don't realize is - they have the power. You want to see a miracle, son? Be the miracle."
Pada akhirnya Bruce mengubah cara pandangnya terhadap hidup. Dia happy dengan apa adanya dirinya. Hmmm...seberapa berserahkah kita seharusnya pada Tuhan? Tidakkah bisa sedikit 'protes' ketika merasa termarginalkan padahal usaha telah terasa maksimal?

Wednesday, April 23, 2008

Ke Asembagus


Dua kali sudah kami (Asta dan saya) berkunjung ke Kebun Percobaan (KP) Asembagus. KP yang beralamat di Jalan Raya Banyuputih, Asembagus, Situbondo ini menangani koleksi dan budidaya tanaman kapas, wijen, rosela, jambu mente, jarak kepyar dan jarak pagar. Kebun seluas 40.17 ha ini diketuai oleh Bp. Edi Purlani, SP merupakan kebun milik Balitas (Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat)
KP Asembagus sekarang sangat fokus mengembangkan tanaman jarak pagar. Kebun ini menjadi kebun induk jarak pagar dan tempat koleksi plasma nutfah jarak pagar dan memiliki unit pengelolaan benih sumber. Ada dua benih jarak pagar unggulan yang telah dilepas dari KP Asembagus yaitu IP1A dan IP2A.
Kami (Asta yang menjadi chief investigator) bekerjasama dengan Bp. Dr. Bambang Heliyanto dari Balitas sedang mengembangkan tanaman jarak pagar yang tahan cekaman kekeringan. Kami menguji beberapa aksesi jarak pagar (aksesi NTB, NTT, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan) baik secara fisiologis maupun dengan pendekatan molekuler.
Sedikit tentang Asembagus, suasananya mengingatkan saya akan Singaraja bagian barat. Jalan lebar dengan pohon asam di kanan kiri jalan....dan tentu saja hawa panasnya. Tetapi walaupun panas, fasilitas penginapan yang dimiliki KP Asembagus sangat nyaman, seperti rumah sendiri yang membuat kami betah.