Saturday, July 25, 2009

Membuat Kompos di Nusa Penida


Saya sedang menyelesaikan laporan kegiatan yang bulan lalu diadakan di Nusa Penida. Sejak lama ingin posting kegiatan ini di blog, tapi banyaknya urusan yang harus saya selesaikan, menyebabkan postingan tertunda.

Kegitan yang kami adakan adalah pengenalan pembuatan kompos kepada para pelajar di Nusa Penida. Kegiatan kami lakukan bekerjasama dengan FNPF (Friends of the national Park Foundation) yang berlokasi di desa Bodong, Nusa Penida. Peserta sebagian besar berasal dari kelompok siswa pecinta alam SMA Negeri I Nusa Penida, tapi juga diikuti oleh siswa lainnya yang bukan anggota Sispala. Mereka didampingi oleh guru pembina. Kegiatan juga diikuti oleh alumni Jurusan Biologi, FMIPA, Unud dan staff FNPF.

Kami mengenalkan beberapa teknik pengomposan sederhana dengan menggunakan ember, karung, keranjang sampah ataupun keranjang bambu sebagai komposter. Secara teoritis, proses pembuatan kompos telah kami pahami, tetapi untuk teknis praktis kami banyak mengadopsi dari http://kampungantenan.blogspot.com/2008/03/kompos-dalam-karung.html untuk metode pengomposan dalam karung. Kami juga mengacu pada http://clearwaste.blogspot.com/2007/07/komposter-keranjang-takakura.html untuk teknik pengomposan dengan keranjang Takakura.

Para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. SMA Negeri I Nusa Penida akan mewakili Kabupaten Klungkung untuk lomba lingkungan, sehingga, kegiatan ini digunakan sebagai sarana latihan. Mudah-mudahan kegiatan pengenalan pembuatan kompos ini bermanfaat bagi mereka dan dapat dikembangkan lagi oleh para siswa di SMA Negeri 1 Nusa Penida, maupun di FNPF Nusa Penida.

Friday, July 17, 2009

Ulang Tahun Kebun Raya Eka Karya

Kebun Raya Eka Karya Bali berulang tahun yang ke-50. Salah satu acaranya adalah Seminar sehari dengan tema "Peranan Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global". Beberapa teman dan saya ikut mendaftarkan makalah. Tetapi karena seminarnya hanya sehari, sedangkan agenda Kebun Raya sangat banyak maka kami hanya mendapatkan jatah presentasi poster.

Pemakalah utama berasal dari Kebun Raya Bogor, Pusat penelitian Geoteknologi, LIPI, Kebun Raya Eka Karya Bali, National Herbarium of New South Wales, Universitas Udayana dan dari Universitas Negeri Jogjakarta. Pemakalah umumnya berbicara tentang masalah-masalah pemanasan global, penyebab dan akibatnya terhadap biodiversitas. Peran masyarakat adat dalam menjaga stabilitas iklim juga didiskusikan. Aplikasi teknologi canggih (penggunaan DNA marker dan sequencing) dalam mendeteksi biodiversitas juga dipresentasikan. Dalam acara seminar ini juga dikemukakan kriteria-kriteria pembentukan kebunraya baru yang akan didirikan di beberapa bagian di Indonesia sesuai dengan potensi daerah dan kespesifikan flora daerah. Sekarang ini terdapat 4 kebun raya, yaitu kebun raya Cibodas, kebun raya Bogor, kebun raya Purwodadi dan kebun raya Eka Karya Bali.

Salah satu fungsi kebun raya adalah untuk pendidikan. Saya berharap mudah-mudahan bisa membina kerjasama dengan para peneliti dari kebun raya Eka Karya Bali, khususnya di bidang genetika dan evaluasi keanekaragaman tumbuhan.